25 April 2025 - 20:16
Source: Parstoday
Pernyataan Terbaru Mahmoud Abbas Menuai Kritik Luas di Palestina

Para pemimpin Palestina menilai pernyataan Kepala Otoritas Palestina Mahmoud Abbas pada pertemuan Dewan Pusat Palestina sebagai pernyataan yang bertentangan dengan kepentingan nasional Palestina dan merupakan faktor yang memperburuk perpecahan internal.

Dalam pertemuan Dewan Pusat Palestina pada hari Rabu (23/4/2025), Mahmoud Abbas menganggap Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan berkelanjutan rezim Zionis Israel di Jalur Gaza.

Abbas lebih lanjut meminta gerakan Hamas untuk menyerahkan para tahanan Zionis, mengakhiri kontrolnya atas Gaza, menyerahkan persenjataannya kepada Otoritas Ramallah, dan menjadi partai politik.

Pernyataan Mahmoud Abbas telah memicu reaksi keras di kalangan internal Palestina, terutama karena Gaza terus dibombardir oleh rezim Zionis dan upaya untuk mencapai gencatan senjata terus berlanjut.

Menurut Parstoday mengutip IRNA, anggota Majelis Nasional Palestina Taysir al-Ali mengatakan dalam sebuah wawancara dengan al-Quds TV bahwa pernyataan Mahmoud Abbas di Dewan Pusat merupakan penghinaan terhadap orang-orang yang kehilangan harapan padanya setelah pernyataan tersebut.

Dia menambahkan, pernyataan Mahmoud Abbas telah menjadi hambatan bagi terciptanya persatuan nasional, sebab tidak ada seorang pun yang dapat bersatu dengan mereka yang dituduh tidak berbangsa dan dianggap sebagai penyebab kerugian bagi rakyat Palestina, padahal penyebab kerugian tersebut adalah para penjajah.

Majid al-Zair, Wakil Presiden Pertama Kongres Rakyat Palestina di Luar Negeri, juga mengatakan bahwa dalam situasi saat ini, rakyat Palestina membutuhkan persatuan dan gerakan untuk memberantas penjajah, dan suara apa pun yang memperparah perselisihan adalah sejalan dengan kepentingan penjajah dan sama sekali tidak dapat diterima.

Dia menambahkan, pertemuan Dewan Pusat, yang mewakili rakyat Palestina, seharusnya menjadi simbol persatuan dan bukan malah memperlebar perselisihan. Ini adalah yang diharapkan oleh bangsa-bangsa yang telah bersolidaritas dengan Palestina selama satu setengah tahun terakhir.

Omar Assaf, Sekretaris Kongres Rakyat ke-14, dalam sebuah wawancara dengan al-Quds TV mengatakan, Dewan Pusat dan Nasional serta semua delegasi Organisasi Pembebasan dan Otoritas Palestina sama sekali tidak bersuara selama satu setengah tahun perang dan genosida rezim Zionis di Gaza.

Dia menambahkan, pernyataan Dewan Nasional terbatas pada serangan terhadap Perlawanan (Hamas), dan pertemuan ini tidak diadakan untuk kepentingan rakyat Palestina, melainkan sebagai respons terhadap tekanan-tekanan asing.

Sementara itu, Mustafa Barghouti, Sekretaris Jenderal Komite Inisiatif Nasional Palestina, menekankan bahwa apa yang terjadi pada pertemuan Dewan Pusat Palestina tidak dapat diterima. Dia manambahkan, pernyataan tidak pantas yang terdengar selama pertemuan tersebut sama sekali tidak berkontribusi pada persatuan pihak-pihak Palestina, tetapi malah memicu perpecahan internal.

Barghouti menanggapi pernyataan Mahmoud Abbas tentang penyerahan senjata kelompok perlawanan dengan mengatakan, "Secara alamiah, hal itu hanya bisa terjadi dengan satu cara, yakni berdirinya negara Palestina yang merdeka, sedangkan Otoritas Palestina sendiri tidak punya kekuasaan dan kekuatan apa-apa, dan telah dipecah-pecah oleh rezim Israel."

Di sisi lain, Osama al-Hajj Ahmed, anggota Komite Pusat Front Populer dalam sebuah wawancara dengan al-Quds TV mengatakan, prioritas saat ini adalah membentuk Dewan Nasional baru dan mengadakan pertemuan sekretaris-sekretaris jenderal kelompok-kelompok Palestina, serta membentuk pemerintahan persatuan nasional. (RA)

342/

Your Comment

You are replying to: .
captcha